Yogyakarta (25/09/2020) BP PAUD dan Dikmas D. I. Yogyakarta pada Hari Jumat (25/09) kembali menyelenggarakan Webinar Kelas Orangtua yang sudah memasuki episode 3. Webinar yang bertajuk “Mindfulness Diri UntuK Dapat Mendukung Anak Belajar di Rumah Secara Optimal” diikuti oleh 356 peserta dari seluruh Indonesia melalui Zoom dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube.

Webinar dibuka oleh Drs. Eko Sumardi, M.Pd, selaku Kepala BP PAUD dan Dikmas DIY. Adapun narasumber webinar ini adalah Nuwuningsih, M.Pd, Vivi Kusumastuti, dan Nofi Nur Yuhenita.
M.Th.Yetti Pudiyantari, M.Pd selaku moderator mengawali webinar dengan membahas sedikit mengenai makna “mindfulness” yang telah diketahui oleh beberapa peserta webinar. Menurutnya, maksud “mindfulness” bagi orangtua adalah tidak hanya mendampingi putra putri nya. Namun juga mempersiapkan fisik dan mental menghadapi situasi pandemi seperti ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membangun komunikasi yang aktif antar anak dan orangtua dan juga membantu adaptasi dengan kebiasaan baru agar “mindfulness” juga dapat terlatih. Sehingga, orangtua dapat lebih responsif daripada reaktif.

Vivi Kusumastuti, orangtua SPS Melati Ganggang Sleman, memiliki cara yaitu dengan membuat hasil karya bersama anak di masa pandemi ini untuk diunggah ke YouTube. Hal ini merupakan suatu cara yang membuat anak merasa berarti karena ia merasa dapat berbagi dengan orang lain. Vivi mengatakan bahwa, “Orangtua adalah energi tak tergantikan bagi anak sampai kapanpun. Oleh sebab itu, mari bersama berusaha sebaik mungkin agar mampu memberikan energi positif bagi anak. Karena orang yang bersemangat pun, butuh disemangati.”

Sebagai orangtua di PAUD Terpadu Al Fitrah Sleman, Nofi Nur Yuhenita juga membagikan penerapan “mindfulness” terhadap anak seperti mendampingi, mendengarkan, dan berbicara penuh perhatian terhadap anak. Selain itu juga dengan melihat mood anak, koordinasi mengenai hal-hal yang dilakukan dengan anak, fokus terhadap anak, dan yang terakhir adalah mengajarkan problem solving. “Tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua, karena sekolah dan guru untuk orangtua adalah anak-anak kita sendiri,” ujar Nofi.

Bagi Nuwuningsih, Kepala KB-TK Inklusi Srawung Bocah Bantul, “mindfulness” ada dua yaitu formal dan informal. Contoh formal adalah dengan cara meditasi yaitu membangun kesadaran diri seluruh SDM agar bisa fokus ke satu visi, misi, dan tujuan bersama. Sedangkan informal adalah dengan cara rutinitas kegiatan yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Menurut riset, hal tersebut dapat menjadi terapi emosi seseorang. Karena sensorik, indera, dan perasaan kita hadir saat melakukan kegiatan rutinitas tersebut.
Seusai pemaparan narasumber dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Bagi peserta yang pertanyaannya terpilih, akan secara langsung dijawab oleh narasumber yang bersangkutan. Materi webinar ini juga dapat diakses oleh peserta melalui bit.ly/UnduhMateri_Eps3, sedangkan untuk e-Sertifikat peserta dapat diunduh melalui bit.ly/Sertifikat_Eps3.
Pewarta: Helfira Nabila Sya’bana